Labuha (Harian.Co) — Banyaknya kejadian Intoleransi yang merebak di Indonesia, penyimpangan Agama, dan tumbuh suburnya aliran-aliran yang merusak kerukunan antar umat beragama, serta konflik sosial dengan dasar tersebut TNI AD pun mengambil langkah untuk setiap daerah mensosialisasikan pembinaan kerukunan antar umat beragama, Selasa (23/03/2021).

Bertempat di Aula Makodim 1509/Labuha, Jalan Sapta Marga, Kampung Makian, Kecamatan Bacan Selatan, Kodim 1509/Labuha pun mensosialisasikan pembinaan kerukunan umat beragama dengan menyasar semua unsur aparat pemerintah dan tokoh agama perwakilan umat beragama dari berbagai agama diwilayah Kabupaten Halmahera Selatan. 

Kegiatan sosialisasi pembinaan kerukunan umat beragama melibatkan personil dari Kodim 1509/Labuha, Personil Kipan A Yonif RK 732/Banau, Ibu Persit KCK Cab XXXVII, dan perwakilan dari berbagai Agama, dengan mengambil tema mewujudkan Binter TNI AD yang Adaptif melalui kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama demi mencegah konflik sosial antar Umat Beragama serta menjaga Persatuan dan kesatuan Bangsa.

Dengan pemberi materi kerukunan umat beragama dari Departemen Agama Kabupaten Halmahera Selatan Hamdi Berhert, S.Ag., Kepala Seksi Bimas Islam. 

Dalam sambutannya Dandim 1509/Labuha Menyampaikan pentingnya kerukunan umat beragama agar tidak timbul riak gelombang keributan dan tidak menimbulkan masalah yang akan merusak kerukunan umat beragama.

Mari kita pedomi UUD 1945, agar kehidupan beragama dan kerukunan umat beragama bisa tetap terjaga, tetap harmonis. Hindari perdebatan tapi kedepankan dialog, karena salah kunci keharmonisan beragama itu dialog. 

"Peran aparat dan perwakilan umat beragama selalu berkoordinasi untuk senantiasa menjaga kerukunan umat, dan bekerja sama di setiap kegiatan dari berbagai umat beragama, dengan demikian timbul rasa kekeluargaan, kebersamaan dan saling memiliki, serta bisa tetap menjaga kedaulatan Bangsa, Negara dalam kerukunan umat beragama, mari kita jaga keharmonisan, kerukunan umat, dengan mengkedepankan Kebersamaan sehingga tercipta persatuan dan kesatuan bangsa," kata Letkol. Inf. Untung Prayitno, S.I.P., M.Han.

Senada dengan sambutan dari dandim 1509/Labuha membenarkan pernyataan karena tuhan YME menciptakan kita dengan segala perbedaan, kemajemukan sehingga Kita wajib mengesampingkan segala perbedaan, indah jika kita menjaga semuanya. 

Indonesia adalah Negara yang penduduk majemuk dari segi suku bangsa, budaya, dan agama. penduduk indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang terbesar di berbagai wilayah, penduduk ini menganut agama dan kepercayaan yang berbeda-beda bagian terbesar manganut agama Islam, Kristen, katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Diperlukan kebijaksanan dan strategi untuk menciptakan dan memelihara kerukunan umat beragama guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, damai, sejahtera, dan bersatu.

"Tiga unsur kerukunan umat beragama, kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan maupun kelompok lain, kesediaan membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang di yakininya, kemampuan untuk menerima perbedaan selanjutnya menikmati suasana yang di rasakan orang lain sewaktu mereka mengamalkan ajaran agamanya," pungkas Hamdi Berhert S.Ag.

Pewarta: Riswan
Editor: Alex