Singapura (Harian.Co) - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengatakan, ada risiko besar ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) menjadi parah. Dia juga menyebut konflik militer antara kedua lebih mungkin terjadi daripada lima tahun lalu, meski kemungkinannya tidak tinggi.

Hubungan antara AS dan China merosot ke titik terendah dalam beberapa dekade di bawah pemerintahan mantan Presiden AS, Donald Trump, dengan Beijing mendorong pengaruh global yang lebih besar sebagai tantangan bagi "kepemimpinan" Washington.

"Ini (konflik militer) lebih mungkin terjadi dibandingkan lima tahun lalu, tapi saya pikir kemungkinan bentrokan militer belum tinggi," kata Lee saat melakukan wawancara dengan BBC.

"Tapi risiko ketegangan parah, yang akan meningkatkan peluang di kemudian hari, saya pikir itu cukup besar," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (15/3/2021).

Singapura memiliki hubungan dekat dengan kedua negara dan negara kecil namun kaya itu memiliki pengaruh ekonomi dan politik yang kuat di wilayah tersebut.

Dalam wawancara itu, Lee mengatakan tidak mungkin bagi Singapura untuk memilih antara AS dan China.Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Mudah, 4,2 Ton Tuna Terbang dari Manado ke Singapura

Ketika kembali disinggung soal konfrontasi militer Beijing dan Washington, dia mengatakan hal itu benar-benar bisa terjadi jika ada insiden serius yang melibatkan kedua negara.

"Itu bisa terjadi sebelum Anda mengharapkannya, jika ada kecelakaan. Jika negara-negara berhati-hati, itu tidak akan terjadi," tukasnya. ***

Sumber: Sindonews.com

Editor: Edriwan