Pekanbaru (Harian.Co) - Proses transisi menjelang alih kelola wilayah kerja migas Blok Rokan, Riau, terus menunjukkan perkembangan yang signifikan.
PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) selaku operator Blok Rokan saat ini telah menyelesaikan sejumlah besar pendataan aset dan menyerahkan data produksi, eksplorasi, dan pendukung kegiatan operasi kepada Pemerintah Indonesia melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
PT CPI juga mulai membagikan data tersebut kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), selaku operator Blok Rokan berikutnya agar proses transisi berjalan lancar.
”Perusahaan kami berkomitmen untuk melaksanakan proses transisi Blok Rokan ini secara selamat, andal, dan lancar sehingga blok ini terus memberikan manfaat optimal bagi negara dan rakyat Indonesia. Ke depan, kami berharap agar proses alih kelola Blok Rokan dapat menjadi salah satu poin rujukan bagi peralihan wilayah kerja migas lainnya di Indonesia,” tutur Sonitha Poernomo selaku Manager Corporate Communication PT CPI.
Sejak Agustus 2020 hingga sekarang, PT CPI telah menyerahkan seluruh data yang masuk di dalam termination checklist kepada SKK Migas. Data tersebut termasuk yang berkaitan dengan geologi dan geofisika, perizinan, prosedur standar operasional (SOP), fasilitas produksi, pertanahan, kontrak barang dan jasa, sumber daya manusia dan program pengembangan masyarakat.
PT CPI memprioritaskan dan dapat menuntaskan penyerahan data tersebut lebih awal dari jadwal untuk mendukung proses transisi yang lancar.
Sebagaimana diketahui, Kontrak Kerja Sama PT CPI di Blok Rokan akan berakhir pada 9 Agustus 2021 dimana pada saat itu PT CPI akan menyerahkan blok migas tersebut kepada Pemerintah Indonesia.
Blok Rokan merupakan salah satu blok migas terbesar di Indonesia dimana cakupan areanya melintasi tujuh kabupaten/ kota di Provinsi Riau termasuk 5 lapangan-lapangan utama yaitu Duri, Minas, Bekasap dan Kotabatak serta banyak lapangan-lapangan yang lebih kecil lainnya.
Sebagai bagian dari proses transisi ini, PT CPI berkoordinasi secara intensif dengan SKK Migas dan PHR untuk membahas berbagai aspek teknis proses transisi.
”Perusahaan kami sangat bangga dengan komitmen para karyawan. Di tengah persiapan alih kelola, mereka tetap fokus mengoperasikan Blok Rokan secara selamat dan andal. Tahun lalu kami tetap mampu memenuhi target produksi yang ditetapkan Pemerintah,” jelas Sonitha.
Sebagai bukti komitmen untuk menjaga tingkat produksi pada saat transisi, PT CPI kembali memulai program pengeboran secara incremental pada akhir Desember 2020 lalu sesuai dengan perjanjian Heads of Agreement (HoA) antara SKK Migas dan PT CPI yang ditandatangani di September 2020.
"HOA ini sangat kritikal untuk memperlambat laju penurunan produksi alamiah sebelum akhir masa alih kelola Blok Rokan dan akan terus memenuhi kebutuhan energi bagi Indonesia,” tutur Sonitha.
Dia melanjutkan, PT CPI bangga dengan kemitraan yang telah berjalan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Indonesia. Selama kurun waktu yang lama tersebut, PT CPI mampu mengoptimalkan produksi minyak dari aset stratejik ini dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional, pendapatan negara, pertumbuhan ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat.
“Bertepatan dengan 97 tahun Chevron di Indonesia, kami bangga telah menjadi pemimpin dan pelopor di industri migas dan menjadi perusahaan yang dikagumi atas kemampuan karyawan, kinerja dan kemitraannya,” tambah Sonitha.***