Harian.co — Teknologi pemeliharaan modern (modern maintenance technology) dapat meningkatkan performansi suatu instalasi pembangkit tenaga. Teknologi tersebut berdasar pada reliability, di mana besarnya kemungkinan dari komponen sistem dapat menunjukkan kemampuan yang diharapkan sesuai batasan periode waktu yang ditetapkan.
Gas turbine sebagai pembangkit tenaga harus menunjukkan reliability yang tinggi sesuai dengan aplikasi gas turbine dewasa ini yang menuntut performa tinggi. Beberapa aplikasi utama dari industrial gas turbine adalah sebagai generator set, mechanical drive dan compressor set. Instalasi gas turbine juga harus memiliki availability tinggi. Availability adalah kondisi kesiapan engine saat dibutuhkan untuk digunakan, atau dengan kata lain besarnya presentasi dari pengurangan waktu engine ketika tidak beroperasi dan pemeliharaan waktu operasi engine dibandingkan dengan waktu dari operasi engine tersebut.
Komponen-komponen dari perawatan berdasar reliability dan availability adalah preventive maintenance, predictive maintenance dan proactive maintenance. Preventive maintenance adalah sistem kegiatan perawatan yang dilakukan pada setiap interval waktu tertentu. Kondisi gas turbine diinspeksi dan dipelihara jika telah memasuki waktu tertentu untuk mengetahui dan meniadakan kerusakan yang terjadi. Predictive maintenance adalah menetukan kondisi dan keadaan engine tanpa menghentikan operasi normal, sehingga dari hal tersebut dapat dijadwalkan kebutuhan maintenance engine. Jadwal tersebut disusun berdasarkan trend data-data yang diperoleh.
Kemudian Proactive maintenance dilaksanakan untuk memfokuskan Preventive maintenance dan Predictive maintenance untuk mengurangi total maintenance yang dibutuhkan dan memaksimalkan umur komponen dengan cara menghilangkan sumber-sumber kerusakan. Keuntungan utama yang diperoleh adalah mengurangi downtime pemeliharaan engine dan menekan biaya pemeliharaan. Tentu saja peningkatan efisiensi, availability dan reliability dapat pula tercapai. Reliability based maintenance mengintegrasikan dan menyeimbangkan ketiga jenis maintenance tersebut. Informasi kondisi dan data trend yang disediakan predictive maintenance memberikan dasar bagi kegiatan preventive dan proactive.
Analisis vibrasi memberikan informasi paling banyak mengenai kondisi engine, dari berbagai pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan teknologi predictive maintenance, sehingga analisis vibrasi menjadi landasan yang kuat dalam predictive maintenance. Di Indonesia, PT Nusantara Turbin dan Propulsi (PT NTP) menyediakan fasilitas pemeliharaan industrial gas turbin. Solar Turbine, perusahaan milik Caterpillar adalah costumer yang menggunakan jasa overhaul pada repair center di PT NTP tersebut.
Keberhasilan overhaul ditentukan saat pengetesan engine di Test Cell area. Salah satu parameter yang digunakan untuk menentukan kondisi engine yang dioverhaul yaitu besarnya vibrasi saat engine running-test. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data yang akurat mengenai vibrasi yang terjadi diperlukan teknik pengukuran vibrasi yang benar, agar data yang diperoleh merepresentasikan kondisi engine yang sebenarnya sehingga tindakan koreksi yang diberikan pun menjadi efisien. Engine yang sudah dioverhaul, kemudian dilakukan tes untuk mengetahui berbagai performa dan pemenuhan persyaratan yang ditentukan oleh Original Engine Manufacture (OEM). Vibrasi termasuk di dalam salah satu persyaratan performa tersebut.
Oleh: Dede Farhan Aulawi (Pemerhati Teknologi)