Bandung (Harian.co) — “Guna menambah pengetahuan dan wawasan serta mencari ide – ide kreatif di bidang kepariwisataan, mau tidak mau kita memerlukan banyak literasi untuk dipetakan sebagai contoh dan model pengembangan beberapa daerah di Indonesia yang memiliki karakteristik alam yang mirip dengan negara tujuan. Dengan demikian orientasi kunjungan jangan hanya sekedar jalan – jalan untuk mengurangi kepenatan fikiran saja, tetapi justru harus diolah oleh dorongan kreativitas dalam mengembangkan desain – desain baru ataupun modifikasi dari yang sudah ada dengan sedikit penyesuaian yang diperlukan. Salah satu objek yang dijadikan literatur saat ini adalah Taiwan," ungkap Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Jum’at (23/07/2021).

Hal itu ia sampaikan sekembalinya dari kunjunga ke Taiwan untuk melakukan studi banding dalam pengembangan kepariwisataan di Asia. Menurutnya, Taiwan merupakan salah satu negara di Asia yang menjadi incaran banyak wisatawan dunia termasuk wisatawan dari Indonesia. Taiwan menjadi salah satu alternatif kunjungan yang banyak diminati selain Beijing, Hongkong, Jepang, atau Korea. Hal ini dikarenakan Taiwan memiliki jarak tempuh yang tak terlalu jauh namun memiliki tempat wisata yang sangat lengkap. Baik yang berupa wisata alam, sejarah, kuliner, maupun budaya lokalnya. 

Di samping itu, Taiwan pun memiliki akses WiFi gratis hampir di setiap sudut kota. Begitupun dengan berbagai artefak sejarahnya. Apalagi bagi wisatawan yang suka berbelanja tentu akan menjadi hobi yang sangat menyenangkan karena harga – harga barangnya relatif murah bahkan terkadang ada diskon di beberapa pusat perbelanjaan. Salah satu tempat favorit yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan adalah Ximending yang terletak di jantung kota Taiwan. Apalagi jika dikunjunginya pada malam hari. Dimana kita bisa menikmati kehidupan orang-orang di sana, dan juga kotanya banyak dihiasi lampu-lampu yang menyala serta ramai dengan kunjungan para wisatawan dari berbagai mancanegara. Termasuk berbagai atraksi khas Taiwan. 

Kemudian tempat lain yang banyak dikunjungi adalah Chiang Kai Shek Memorial Hall yang merupakan balai peringatan yang dibangun untuk mengenang jasa-jasa presiden pertama Taiwan. Bentuk bangunannya khas dan megah, serta berhiaskan arsitektur yang dibuat dengan penuh makna. Di waktu-waktu tertentu, tempat ini melakukan pergantian penjaga layaknya istana-istana di negara lain, dan prosesi pergantian penjaga ini biasanya menjadi tontonan yang sangat menarik.

Di samping bangunan sejarah seperti Chiang Kai Shek, Taiwan juga memiliki wisata alam yang menakjubkan, yaitu air terjun Shi Fen yang dialiri sungai Keelung. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota dan udaranya segar dengan pepohonan rindang. Airnya juga jernih berwarna kehijauan. Kemudian ada juga Sun Lake Moon yang merupakan danau yang paling besar di Taiwan serta suguhan pemandangan yang sangat indah berupa gunung-gunung menjulang tinggi. Apalagi jika kunjungannya dilakukan pada pagi atau sore hari agar mendapatkan cahaya matahari memerah yang sangat menakjubkan. Di sini kita bisa melakukan trekking dengan menelusuri jalan setapak ke puncak bukit, atau kalau lagi males  bisa juga menyewa perahu tradisional.

Jangan lupa juga untuk mengunjungi Shilin Night Market yang merupakan kawasan pasar malam yang sangat ramai. Disana banyak dijajakan aneka kuliner khas Taiwan sehingga sangat cocok untuk menemukan aneka jenis kuliner unik yang berbeda dengan di Indonesia. Selain disini, kita juga bisa mengunjungi pasar malam Raohe Street Night Market. Sedikit perbedaan dengan pasar malam sebelumnya, di sini ada keunikan dengan aneka pertunjukan tradisional sampai modern. Makanan dan barang-barang yang dijual di sini juga sangat murah. Tentu banyak lagi tempat menarik lain yang bisa dikunjungi di Taiwanini  seperti Kuil Xingtian, Taipei Story House, dan yang lainnya.

“Kemudian bagi wisatawan muslim juga tidak perlu khawatir kesulitan mencari makanan halal karena Taiwan memang sedang menyasar pasar muslim dalam industri pariwisatanya. Taiwan mendefinisikan pariwisata halal sebagai pariwisata umum yang dilengkapi dengan layanan ramah muslim. Oleh karenanya tidak mengherankan jika sejak tahun 2009, Taiwan begitu aktif dan agresif mempromosikan pariwisata halalnya.  Melihat adanya permintaan akan fasilitas dan layanan ramah Muslim dari sejumlah besar migran di Taiwan, termasuk dari Indonesia, negara tersebut mengembangkan pariwisata halal yang berfokus pada dua hal yaitu pemberian sertifikasi halal dan menciptakan lingkungan ramah Muslim," pungkas Dede mengakhiri keterangan.

Editor: Alex