Papua (Harian.co) — Kontak tembak antara aparat keamanan dan KKSB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo di Kiwirok, pada Senin 13 September 2021 lalu menewaskan 1 anggota KKSB atas nama Elly M Bidana serta melukai dua anggota KKSB lainnya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Mustofa Kamal menjelaskan, kontak tembak terjadi setelah aparat melakukan penyisiran pasca pembakaran fasilitas umum yaitu Puskesmas Kiwirok, Sekolah dan Kantor Bank Papua.
Aparat TNI di Perbatasan RI-PNG Bangun Gereja Bersama Warga, "Pada hari dan tanggal tersebut diatas, Tim Gabungan TNI-Polri melakukan penyisiran di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang. Saat melakukan penyisiran, personel gabungan mendapatkan tembakan dari KKSB, sehingga personil membalas tembakan dan terjadi kontak tembak,’’ terang Kamal.
Dari kontak tembak tersebut, kata Kamal personel gabungan berhasil melumpuhkan 1 (satu) anggota KKSB meninggal dunia dan 2 (dua) anggota KKSB terluka. ‘’Diketahui untuk anggota KKSB yang meninggal dunia atas nama Elly M Bidana yang mengklaim dirinya sebagai Komandan Operasi KKSB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo,’’ jelasnya.
Dalam aksi penyerangan KKSB ke Kiwirok selain membakar fasilitas umum, juga menyerang petugas kesehatan. Satu orang atas nama Gerald Sokoy masih hilang sampai saat ini, Suster Gabriella Meilani ditemukan meninggal dunia dengan tubuh penuh luka senjata tajam di jurang kedalaman 500 meter serta rekannya Kristina ditemukan hidup tapi dalam kondisi luka parah.
Pasca kejadian tersebut, kata Kamal hingga saat ini di Distrik Kiwirok situasi masih dalam keadaan kondusif.
Kabupaten Pegunungan Bintang terdiri dari 34 Distrik dengan total luas wilayah 15.863 Km persegi memiliki enam pos Polisi, diantaranya tiga Polsek dan tiga Polsubsektor, tentu pelayanan belum maksimal yang rasakan oleh warga di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Dalam beberapa waktu terakhir, KKSB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo beberapa kali melakukan aksi kekerasan di beberapa distrik terjauh di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pewarta: Okik