Bandung (Harian.co) — Salah satu faktor penting dalam menunjang kesuksesan dan keamanan setiap operasi intelijen adalah kemampaun menjaga kerahasian suatu informasi rahasia. Baik yang terkait dengan pertahanan, keamanan, ataupun kepentingan strategis nasional lainnya.

Pengiriman informasi rahasia dalam peperangan mulai dilakukan intensif di era PD I, kemudian berkembang jadi sandi teleprinter tahun 1917 yang membuat kode dan sandi yang sangat sulit untuk dipecahkan. Dalam perkembangannya metode statistik mulai digunakan dalam kriptanalisis dan pengembangan sandi, yang akhirnya menghasilkan Enigma pada tahun 1932.

Dinas intelijen rahasia AS menyimpan kode sandi bernama Kryptos, karya yang menyimpan banyak spekulasi tentang pesan enkripsi yang membingungkan para ahli kriptografi dunia dan menjadi kotak pandora yang sulit dipecahkan.

"Sehingga Kryptos tetap menjadi “kabut” dan tidak ada yang mampu menebak tepat arti karya monumental tersebut," ujar Pemerhati Sandi Dede Farhan Aulawi di Bandung, Kamis (23/09/2021).

Ilmu yang secara khusus mempelajari pembuatan kode-kodean ini disebut dengan Kriptografi, yaitu  pembelajaran dan praktek cara-cara yang memungkinkan komunikasi yang aman (alias rahasia) dari pihak ketiga dengan berbasis pada tiga komponen kode utamanya yaitu pesan rahasia (plaintext), kunci (key) dan sandi (ciphertext).

Sementara dalam dunia persandian klasik, ada dua cara utama untuk memecahkan sandi, yaitu substitusi dan transposisi. Misalnya mengubah satu huruf atau karakter di pesan (plaintext), menurut aturan kunci (key), menjadi karakter lain di sandi rahasia (ciphertext).

Mengingat hal tersebut dipandang penting untuk dipahami oleh masyarakat dalam rangka menunjang ketahanan nasional, maka Pusdiklat Prawita GENPPARI  merasa terpanggil untuk menyiapkan SDM persandian melalui program pelatihan

Tujuan Pelatihan

Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan membantu pemerintah dalam penyiapan SDM persandian dalam meningkatkan kemampuan untuk menjaga keamanan informasi yang bersifat rahasia, serta meningkatkan imunitas, daya tangkal dan daya tahan masyarakat terhadap segala potensi ancaman kebocoran informasi yang bisa membahayakan kepentingan nasional.

Subjek Bahasan
  • Pengertian Kriptografi (Kode rahasia)
  • Sistem kriptografi (Cryptosystem)
  • Teknik Sederhana Kriptografi (Sandi Caesar, sandi Atbash, Sandi Polialfabet, Sandi Berlapis)
  • The Enigma, Plugboard, Rotor dan Reflektor
  • Algoritma pada Kriptografi Klasik dan Modern
  • Protokol pertukaran Kunci dan Skema Tanda Tangan Digital
  • Skema Distribusi Rahasia (Secret Sharing Scheme)

Bagi yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait dengan pelatihan ini, bisa menghubungi :
Ibu Nuni : 0813-8330-7997
Ibu Nia :  0882-1864-5975
Ibu Lilis : 0878-3770-5505
Ibu Ines : 0813-2498-5928

(*)

Editor: Alex