Banyuwangi (Harian.co) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka. Di sela kunjungan kerjanya di Kecamatan Muncar, Ipuk melakukan sidak di Di SDN 2 Tembokrejo, untuk memastikan pembelajaran berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat di tengah meningkatnya kasus covid 19 di Banyuwangi.
 
“Saya ingin memastikan sekolah-sekolah ini harus merespon cepat terkait kondisi saat ini. Kalau ditemukan kasus, segera konsultasi dengan satgas kecamatan dan konsultasi dengan Dinas Pendidikan langkah apa yang harus diambil,” kata Ipuk.
 
Ipuk menjelaskan bahwa di Banyuwangi saat ini terdapat 999 kasus aktif covid 19. Dengan kondisi semacam ini, Ipuk mengimbau semua sekolah agar jauh lebih berhati-hati dan terus memantau kondisi guru serta muridnya.
 
“Cek segera. Kalau ada yang sakit segera dites dan dilakukan tracing dengan segera. Semua harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” kata Ipuk.
 
Kepala Sekolah SDN 2 Tembokrejo, Imam Sultani menjelaskan pihak sekolah telah menerapkan pembelajaran terbatas. Siswa kelas 1 – 4 pembelajaran di sekolah (PTM) hari Kamis s/d Sabtu, sementara kelas 5 – 6 hari Senin hingga Rabu. Pembelajaran pun dibagi menjadi dua, 50 persen siswa masuk pukul 07.00 – 09.00 dan separuh berikutnya di pukul 09.00 – 11.00.
 
“Sejak ditemukan satu siswa yang terpapar covid 19 hasil tracing dari keluarganya, kami mulai menerapkan pembelajaran terbatas. Untuk saat ini, masih satu siswa tersebut yang diketahui terpapar. Yang bersangkutan masih isoman,” jelas Imam.
 
Selain mengunjungi sekolah, Ipuk juga menyempatkan diri meninjau Puskesmas Sumberberas untuk memastikan kesiapan puskesmas, mulai dari obat-obatan, fasilitas kesehatan, hingga kesiapan tenaga tracing dan entry data.
 
“Kasus covid sedang naik, kami berharap tenaga kesehatan tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Kami sadar tentunya berat bagi nakes menjalankan tugasnya saat ini karena resikonya. Semoga keiklasan bapak-ibu semua bernilai ibadah,” kata Ipuk menyemangati para nakes.

Pewarta: Robby