Surabaya (Harian.co) — Juragan tambak asal Lamongan diketahui berinisial Haji A, asyik pesta narkoba jenis ineks. Saking asyiknya mengikuti dentuman house musik, di Diskotik Phoenix yang terletak di Jl Kenjeran, pada Minggu (20/03/2022), dirinya tidak sadar telah diintai anggota polisi dan langsung dilakukan penangkapan. Sedikitnya 7 orang diamankan, salah satunya diduga bandar.

Informasi yang dihimpun awak media, sejumlah petugas yang melakukan penyamaran melakukan undercover berbaur dengan pengunjung Diskotik Phoenix dan sebagaian melakukan pemantauan.

"Tepat pukul 24.00 Wib, pengunjung diskotik keluar semua, karena ada informasi razia PPKM dari Satpol PP Surabaya. Kemudian pukul 00.30 Wib, pengunjung kembali masuk room dan disitu diketahui ada beberapa pemuda rambutnya dikuncir turut masuk," ujar seorang saksi yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan.

Para pemuda dengan rambut dikuncir tersebut bersikap seperti pengunjung biasa lainnya dengan memesan minum dan booking LC (purel).

"Anggapan saya pengunjung biasa, ternyata, setelah lampu dinyalakan pukul 02.00 Wib, ternyata mereka yang duduknya berpencar ini anggota polisi. Petugas ini pun langsung mengepung boks sofa nomor 1 dan 2 yang terlihat mabok namun bukan akibat miras,” tambahnya.

Saksi menjelaskan, dalam penangkapan tersebut terdapat seorang wanita bukan LC turut diamankan  karena diduga kuat sebagai bandarnya.

"Sebab waktu penangkapan itu berlangsung salah satu pengunjung di room tersebut, langsung menunjuk perempuan yang duduk di tempat itu. Dia (nyokot) beli sesuatu dari wanita itu," ungkapnya lebih lanjut.

Sementara menurut sumber awak media yang lain, Haji A  yang ikut pesta ineks di Diskotik Phoenix adalah pelanggan setia yakni juragan tambak asal Lamongan.

"Saya kurang tahu berapa pastinya yang diamankan polisi. Pokoknya ada yang diborgol di lantai atas terus dibawa turun, hingga bolak balik naik turun. Sekitar 7 orang mungkin,” paparnya lebih lanjut.

"Dalam penangkapan tersebut ada juga petugas mengenakan kemeja seragam seperti penyidik, warna coklat krem mungkin dari Polda Jatim ya. Mereka ini naik membantu petugas yang rambutnya dikuncir dengan menggeledah sofa-sofa guna mencari barang bukti,” sambungnya.

Saksi juga menyebut adanya kemungkinan tersangka lain yang berhasil kabur dan lolos dari pantauan polisi, "Tadi ada dua unit mobil yang diparkir ditinggalkan pemiliknya, yaitu Fortuner putih dan HRV merah, kalau tidak salah itu milik mereka yang party-party,” pungkasnya.

Secara terpisah Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya, AKBP Daniel Somananosa Murunduri saat dikonfirmasi melalui ponselnya menerangkan, anggotanya tidak ada kegiatan.

"Saya pastikan anggota saya tidak ada dalam penangkapan disana. Mungkin Polda Jatim," ucapnya singkat.

Pewarta: OKI