SIAK (Harian.co) — Sejumlah rumah warga di RT01/RK3 Jln Induk Basir Sidomulyo, Kampung Bungaraya, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak ini mengalami retak dibagian dinding akibat getaran pemasangan paku bumi proyek Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatra lll SNVT pelaksanaan jaringan pemanfaatan air Sumatra lll Provinsi Riau.

Diketahui pekerjaan D.I.R. Siak Kiri, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak tahap ll nilai kontrak Rp 32.563.004.686.84 waktu pelaksanaan 300 hari kalender, kontraktor pelaksana PT Cahaya Sriwijaya Abadi, tanggal kontrak 23 Februari 2021, konsultant supervisi PT Globetek Glory Konsultant KSO CV Atrium Arsitek Konsultan Perancang KSO CV Andika Penta Mandiri Konsultant, sumber dana APBN tahun anggaran 2021.

Salah seorang pemilik rumahnya yang mengalami retak itu di RT01/RK3 Jln Induk Basir Sidomulyo, Kampung Bungaraya Muji saat ditemui wartawan di kediamannya Sabtu (23/07/2022) mengaku, "Ya mas, rumah kami ini retak akibat getaran pemasangan paku bumi proyek pompanisasi pengairan itu rasanya seperti ada gempa gitu rumah kami ini rasanya bergetar di buatnya kemarin ada pihak dari perusahaan datang musyawarah katanya sih akan membayar rumah kami yang retak ini tapi sampai sekarang tidak ada kepastian hinga saat ini dananya juga belum sampai ke kami," ungkap Muji.

Menurut Muji, ditempat kami ini, itu ada sekitar 12 rumah yang mengalami retak akibat getaran pemasangan paku bumi perusahaan tersebut harapan kami ya, minta etikad baiknya dari perusahaan saja agar membayar ganti rugi rumah kami yang mengalami retak ini sesuai yang mereka musyawarahkan kemarin," pinta Muji.

Hal senada juga disampaikan Kusniti dikampung yang sama ini juga berharap, "Kepada pihak perusahaan dapat membayar ganti rugi di rumah kami yang sudah retak ini kami mintalah pihak perusahaan mencari solusi atau bagaimana kelanjutannya kemarin ada dengar pihak perusahan adakan musyawarah tapi kami tidak tahu musyawarahnya bagaimana yang jelas kami minta pihak perusahan ada etikad baiknya dengan kami," ujar Kusniti.

Media ini juga berupaya mengkonfirmasi kepada Irwandi selaku pelaksana lapangan melalui pesan WhatsAppnya, Sabtu (23/07/2022) ditanya tentang dinding rumah warga Bungaraya ada yang mengalami retak itu mengatakan, "Setahu saya selagi masih bergabung di proyek Bungaraya, itu rumah yang retak sudah di survey bersama antara Udin Bleck dan Ramos sebagai orang perusahaan," kata Irwandi.

"Dan saya sebagai pelaksana dilapangan bersama pak Kadus, RT, RW, Babinkamtibmas beserta pemilik rumah ditemukan ada 10 rumah yang retak garis dan 1 rumah retaknya agak besar itu, saya sudah sampaikan langsung sama bos dan saya juga bilang sama Udin Bleck serta Ramos yang orang dekat bos untuk menyampaikan keadaan di lokasi agar segera di realisasikan," ujar Irwandi ini menjelaskan.

Menurut Irwandi, "Kemaren orang si bos ada juga nanya ke saya kebenarannya, saya bilang benar dan saya juga tanya apa belum di realisasikan," tanya Irwandi kepada bosnya.

Menyikapi hal itu, Sekcam Bungaraya Ito Wasito saat di konfirmasi wartawan tentang adanya rumah warga di Bungaraya yang mengalami retak itu menyampaikan, "Betul bang, barusan saya dapat info dari Kadus setempat katanya pihak perusahaan mau bantu Rp 8 Juta, tapi kelanjutannya belum tahu," ujar Wasito.

Pewarta: Arizal