Harian.co — Indonesia sebagaimana banyak negara lainnya yang memiliki karakter kemasyarakatan yang mirip, terbentuk atas sebuah realitas masyarakat yang super heterogen dimana memiliki banyak perbedaan, baik perbedaan budaya, suku, adat istiadat, ras, bahasa, agama, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Sebagai warga negara tentu harus bisa hidup berdampingan antara satu dengan yang lainnya secara damai agar bisa melaksanakan setiap aktivitas empirik dengan tenang. Oleh karenanya satu sama lain harus dapat membangun nuansa kebathinan di tengah masyarakat yang rukun, bersahaja dan harmonis.
Meskipun dalam prakteknya untuk mewujudkan harapan tersebut tentu bukan hal yang mudah karena seringkali terbentur oleh realitas masih adanya orang – orang yang belum bisa menerima realitas perbedaan tersebut. Kadangkala ada orang atau kelompok masyarakat yang masih belum bisa menghormati atau menghargai perbedaan yang dimiliki individu atau kelompok masyarakat yang lainya. Merasa suatu kelompok atau diri sendiri lebih baik dibanding dengan kelompok atau orang lain, tidak dapat menerima dan menganggap aneh perbedaan suatu budaya yang dimiliki orang lain, menertawakan hal yang dilakukan orang lain, membandingkan keyakinan agama yang dianut dengan menjatuhkan agama yang dianut oleh orang lain, serta hal-hal yang tidak dapat mencerminkan rasa menghormati dan menghargai orang lain. Untuk itu, toleransi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Istilah toleransi sebenarnya sebuah cerminan pada sikap untuk saling menghargai satu sama lain. Sikap toleransi sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di Indonesia dengan ragam budaya dan perbedaan.
Semua elemen bangsa seyogyanya memiliki narasi yang sama untuk membangun infrastruktur berbangsa dan bernegara. Alunan simfoni kebangsaan akan semakin indah manakala seluruh elemen musik bergerak dalam harmoni keteraturan yang sesuai dengan ritmenya, serta bingkai persatuan yang penuh rasa persaudaraan. Sudah bukan waktunya lagi bicara mayoritas dan minoritas jika satu sama lain bisa siling menghormati dan menghargai. Yang merasa mayoritas jangan pernah punya rasa untuk mendominasi kebenaran, selama yang minoritas juga mampu menjaga empati sosial untuk tetap menjaga kekompakan dalam menghormati dan menghargai. Sungguh sebuah ilustrasi orkestra kemasyarakatan yang bisa menjadi cermin, rujukan, tauldan, bahkan literasi keindahan kesih sayang.
Toleransi sesungguhnya merupakan konsep dasar dan sesuai dengan fitrah manusia yang penuh dengan aneka warna perbedaan, namun tetap mampu menggambarkan sikap saling menghargai dan kerja sama antar kelompok masyarakat dengan beragam perbedaan tersebut. Toleransi digolongkan sebagai sifat positif untuk menjaga kerukunan dan sebagai satu upaya pencegahan konflik dalam bermasyarakat. Sikap toleransi harus diperkenalkan sejak dini agar terlahir generasi – generasi yang bisa toleran dengan sesamanya. Atas dasar pertimbangan inilah dipandang perlu melakukan berbagai ikhtiar untuk membuka cakrawala berfikir guna menambah wawasan kebangsaan.
Dalam konteks ini kita bisa belajar untuk melihat dan mendengar, baik secara langsung atau tidak langsung dari banyak negara. Terutama dari negara – negara yang memiliki kemiripan karakter agar hasilnya bisa diimplementasikan di negara sendiri dengan sebaik – baiknya. Turki merupakan salah satu negara yang bisa dijadikan sebagai salah satu literatur toleransi kehidupan sosial karena memiliki beberapa persamaan dengan kondisi Indonesia. Kehidupan sosial kemasyarakatan di Turki relatif damai, bahkan hampir tidak ada permasalahan yang berkaitan dengan gesekan di tengah masyarakat karena benturan pandangan dan keyakinan.
Perbedaan tidak dieksplorasi dan dieksploitasi seolah menjadi masalah besar, tetapi dinilai sebuah realita dan modal dasar dalam membangun kepercayaan satu dengan yang lainnya. Pelangi akan tampak indah karena di sana ada banyak warna yang hadir. Begitupun masakan akan terasa lezat, karena didalamnya ada aneka bumbu racikan yang memiliki rasa yang berbeda – beda. Namun ketika semua dirajut dengan keterampilan tangan dan komitmen kebangsaan yang baik, akhirnya menghasilkan out put yang menimbulkan decak kagum dan segudang harapan.
Nilai-nilai toleransi ini menjadi bekal, untuk menghargai perbedaan dan pendapat sesama warga negara. Jadi, toleransi adalah cara menghargai, membolehkan, membiarkan pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan yang bertentangan dengan pendiriannya. Sikap toleransi menjaga kedamaian dan kerukunan di dalam masyarakat. Semoga Indonesia, negara tercinta ini akan semakin damai dan rukun, sehingga setiap anak bangsanya bisa menorehkan berbagai karya – karya inovatif untuk mengangkat peradaban umat manusia semakin mulia dan sejahtera.
Oleh : Dede Farhan Aulawi (Pemerhati Kerukunan Publik)