JATINANGOR (Harian.co) — "Ide dan gagasan inovasi kepariwisataan Indonesia tidak akan pernah habis. Bisa mengandalkan keindahan yang sudah menjadi bawaan alam, ada juga yang buatan karya manusia, dan ada yang memadukan kedua unsur penting tersebut, yaitu keindahan alam yang dipoles dengan kreativitas seni karya manusia. Itulah gambaran keindahan yang dimiliki oleh Jatinangor National Flower Park atau Jans Park yang merupakan destinasi wisata baru daerah Jatinangor kabupaten Sumedang dan baru diresmikan pada pertengahan November 2022 lalu," ungkap Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Jatinangor, Senin (06/02/2023).
Hal itu ia sampaikan ketika mengunjungi objek wisata terbaru di Sumedang ini dengan segala ornamen kreativitas seni ala Rusia yang sangat menakjubkan. Setiap pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Indonesia juga menyampaikan rasa kekaguman dan kepuasannya berkunjung ke objek wisata kebanggaan Jawa Barat ini. Pada kesempatan tersebut Prawita GENPPARI sekaligus membawa Tim dari Persatuan Wartawan Pariwisata Indonesia (PERWAPI) yang merupakan salah satu Badan Otonom di Prawita GENPPARI dan bertujuan untuk membantu mempromosikan kepariwisataan Indonesia. Tak ketinggalan kunjungan juga didampingi oleh pengurus DPD Prawita GENPPARI Sumedang.
Saat kunjungan Tim Prawita GENPPARI diterima dengan baik dan ramah oleh Kang Eko selaku pengelola objek wisata ini. Menurutnya, pengelola akan terus mengembangkan dan melengkapi berbagai fasilitas lain untuk memberikan kepuasan kepada para pengunjung. Taman bunga yang terhampar luas dengan aneka warna selalu dirawat dan diganti secara reguler agar mampu menampilkan keindahan alami dan kesejukan setiap mata saat menatapnya.
Kemudian Dede juga mengomentari bahwa berbagai ornamen bangunan objek wisata Jans Park ini seperti Kubah Bawang Berwarna-warni di Katedral Red Square St. Basil di Lapangan Merah, Moskow. Dan ada juga arsitek bangunan seperti Katedral Smolny di St. Petersburg, Rusia. Termasuk beberapa gaya bangunan klasik dan modern di Eropa. Jadi bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana seperti di Rusia dan Eropa bisa datang kesini dan tidak perlu pergi jauh. Apalagi lokasinya juga sangat mudah dijangkau dari kota Bandung dan hanya sekitar 40 menit saja. Apalagi dilengkapi dengan fasilitas permainan outdoor, jadi seperti Dufan yang dibangun di atas perbukitan Jatinangor. Dengan demikian tempat ini sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata keluarga. Ujarnya.
Saat berkunjung ke sini, Prawita GENPPARI jadi ingat ke abad 15 dimana pada tahun 1554 - 1560 Ivan the Terrible mendirikan Katedral St. Basil tepat di luar gerbang Kremlin di Moskow. Dimana ia memiliki ketertarikan pada gaya tradisional Rusia. Oleh karenanya, untuk menghormati kemenangan Rusia atas Tatar di Kazan, Ivan the Terrible mendirikan Katedral St. Basil sebagai karnaval kubah bawang dicat dalam tradisi Russo-Bizantium yang paling ekspresif dan sangat indah.
Gaya arsitekturnya diambil berdasarkan pada nilai - nilai yang terdapat dalam karakteristik budaya
Rusia, dan didukung pula dengan konsep penggayaan yang diterapkan yaitu Eklektik Rusia. Arsitektur eklektik diartikan sebagai pemilihan, perpaduan unsur- unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri. Eklektik sendiri berarti memilih yang terbaik dari yang ada sebelumnya kemudian digabung atau ditambah dengan unsur, kaidah dan bentuk-bentuk baru. Namun arsitek eklektik kadang hanya menerapkan salah satu gaya, tetapi bentuk, sistem, konstruksi, fungsi dan konsepnya berbeda sama sekali dengan gaya sebelumnya.
Sementara itu terkait dengan konsep warnanya juga sangat khas dan menarik. Pemilihan warna pada bangunan tampak mengaplikasikan warna- warna yang terdapat pada penggayaan Rusia khususnya menerapkan beberapa warna yang terdapat pada Saint Bassil dan juga menyesuaikan warna pada Arsitektur Rusia lainnya terutama warna seperti merah, merah marun, hijau, putih, krem, dan lain – lain. Tidak mengherankan jika para pengunjung memiliki penilaian sendiri saat berkunjung ke tempat ini, diman apada umumnya memberikan penilaian seperti berkunjung ke negeri dongeng dengan hamparan taman bunga yang sangat luas dan indah.
Lebih lanjut Dede juga menjelaskan bahwa di objek wisata ini juga ada sejumlah wahana bermain dengan konsep outdoor, yaitu rainbow slide, kolam renang, komidi putar, kora-kora, ontang anting, penyewaan skuter dan smart balance, green house, ghost house, museum Mummy dan wahana lainnya. Khusus untuk green house, wahana ini menyediakan aneka bibit tanaman yang cocok bagi para ibu-ibu yang ingin mempercantik halaman rumahnya. Di samping itu bagi pecinta wisata kuliner jangan khawatir, karena di objek wisata ini juga ada area Food and beverage atau area tempat makan yang cukup luas.
"Prawita GENPPARI sangat mengapresiasi dan merekomendasikan objek wisata ini bagi keluarga yang ingin mengisi waktu liburnya untuk berwisata bersama keluarga dan rekan – rekannya. Gaya perpaduan konsep wisata klasik dan modern bisa ditemukan disini. Desain dan arsitektur bangunannya tampak ditata dengan apik dan dipenuhi sentuhan seni karya terbaik. Keindahan yang tersaji oleh alam, diramu dengan keindahan karya dan aneka wahana permainan akan membuat anak – anak betah untuk berlama – lama di sini," pungkasnya.