ROKAN HILIR (Harian.co) — Hari Pelanggan Nasional (HPN) yang jatuh pada 4 September 2023 yang lalu PT. PLN (Persero) memberikan promo diskon special program tambah daya listrik pada pelanggan. Excekutif Vice Presiden Komunikasi Corporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, program promo diadakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan biaya lebih terjangkau sekaligus bentuk kepedulian dan apresiasi PLN kepada para pelanggan. Semoga diskon special ini dapat dimanfaatkan secara maksimal. 

Akibat promo program tambah daya bertarif murah tersebut warga Kabupaten Rokan Hilir Kecamatan Bangko Pusako Desa Sungai Menasib, Anshori baru-baru ini ditawari oknum inisial JK terkait promo diskon murah tambah daya tersebut. JK merupakan spesialis petugas lapangan yang sering memasang jaringan ke rumah warga juga merupakan anggota pekerja lapangan IJ notabene karyawan berstatus sebagai anggota salah Biro PT. R area wilayah kerjaannya di Sungai Menasib Kecamatan Bangko Pusako.

Anshori mengikuti program promo tersebut karena IJ berstatus biro diarea tersebut membuat sang pelanggan Anshori tertarik ketika ditawarkan JK, sang pelanggan warga Desa Sungai Menasib tersebut bersedia ditawarkan program tersebut melalui jasa JK untuk membantu agar rumahnya yang saat ini berkapasitas daya 900 VA minta dinaikkan kedaya  5.500 VA.

Menurut Anshori sampai saat ini promo yang di janjikan di bulan Agustus 2023 yang lalu faktanya membawa petaka dan masalah, dimana sampai saat ini meskipun dana sudah diberikan dengan syarat administrasi dan syarat lainnya, terjadilah serah terima dana Rp.900.000,- melalui JK dan anggaran tersebut  diserahkan ke oknum IJ yang berstatus sebagai Biro wilayah Desa Sungai Menasib Kec. Bangko Pusako dan yang juga merupakan karyawan PT. R. 

Selanjutnya awak media beberapa hari ini mendapat laporan langsung melalui via telefon dari Anshori warga Desa Sungai Menasib dengan alamat jalan Poros RT 004 RW 002 yang merasa di prenk oleh oknum karyawan biro jasa pemasangan instalasi yang bekerja di PT. R berinisial IJ.

Anshori merasa sangat kesal akibat ulah janji yang sedari awal berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan tersebut dalam tempo 3 hari selesai untuk dikerjakan. Janji-janji akan menambah daya tersebut tak kunjung direalisasikan.

"Ditunggu mulai dari bulan Agustus sampai September 2023 hasilnya eksekusinya nol besar. Anshori menyebutkan untuk menaikkan daya tersebut  saya sudah mengeluarkan dana sekitar Rp 900.000,- lho," ungkapnya.

Masih menurut sang pelanggan Anshori, memang dalam komitmen transaksi pembayaran dalam kerjasama proses menaikkan daya tersebut, karena berstatus saling kenal dan satu kampung saat memberikan uang jasa tersebut tidak menggunakan kwitansi tanda terima. Uang diberikan karena didasari saling kenal dan saling percaya. Dana anggaran tersebut, transaksinya oknum Jk datang bertamu ke rumah saya setelah adanya persetujuan. 

Oknum JK tersebut justru menjanjikan dalam 3 hari proses akan selesai, akibat saling percaya dan pertemanan sekampung, seiring berjalannya waktu buat diakhir bulan Agustus hingga memasuki bulan September ini, yang di janjikan untuk menaikkan daya dari 900 VA ke 5.500 VA.

"Alhamdulillah tak kunjung terealisasi, demikianlah kronologis awal kasus tersebut," terang Anshori.

Berbekal Promo dan Diskon special program tambah daya listrik kepada pelanggan inilah sang oknum JK dan oknum IJ yang berstatus Biro tersebut menjadi buah bibir warga setempat akibat tersangkut skandal tersebut.

Akibat adanya laporan warga Sungai Menasib tersebut, awak media melakukan investigasi ke kantor Cabang PLN jaringan  rayon Bagansiapiapi Jln. Pahlawan. Berdasarkan hasil kordinasi dan informasi  dengan karyawan PLN mengatakan, memang benar PLN kini lagi promo di Hari Pelanggan Nasional 2023 menurut karyawan  PLN membeberkan, untuk tambahan daya hingga 5.500 VA dengan harga special, yang dibebankan dan terjangkau untuk masyarakat sekitar, harga tersebut sebesar Rp 202.300,-.

Harga ini hanya berlaku dan bisa langsung didaftarkan ke PLN Mobile. Pada saat konfirmasi sekaligus koordinasi tersebut, karyawan PLN memberikan brosur promo tersebut ke awak media.

Pada kesempatan yang berbeda, awak media mencoba menyambangi kantor pusat Biro PT. R yang berkantor dan berdomisili di ibukota Bagansiapiapi tepatnya di Jalan Selamat. Diduga oknum IJ berafiliasi sebagai karyawan disalah satu biro berkantor di kota Bagansiapiapi. 

Dari hasil survei mencari keberadaan kantor biro tersebut, akhirnya awak media ketemu dengan Biro Jasa pimpinan PT. R sdr. IB, hasil kordinasi setelah membeberkan kronologis kejadian memang diakui bahwa oknum IJ tersebut berstatus bekerja dibawah bendera PT. R yang diberi tugas dan wewenang bekerja diarea Kecamatan Bangko Pusako Desa Sungai Menasib. 

Sampai berita ini diterbitkan Kepala Limpinan Biro PT. R masih meminta waktu untuk mencari solusi dan mengklarifikasi info laporan tersebut ke karyawannya inisial IJ dan pelanggan bernama Anshori yang merasa dirugikan.

Sebagai tambahan, berdasarkan informasi dari Anshori, terduga oknum pelaku terkait penambahan daya sampai saat ini terus menjadi polemik antara Anshori berstatus pelanggan  dengan oknum Biro inisial IJ, Anshori mengaku sudah sering mencoba menghubungi kedua oknum tersebut namun hasilnya masih berputar-putar seperti dipimpong kesana-sini dan saya merasa di prank oleh mereka.

Saya sempat merekam pembicaraan dengan oknum JK dan berdasarkan pengakuannya, bahwa uang saya tersebut sudah diserahkannya kepada oknum IJ dan jelas pengakuan tersebut dalam rekaman. Mudah-mudahan dengan rekaman itu sebagai pintu masuk bahwa ada pernyataan dan fakta bahwa uang saya sebagai tanda jadi penyerahan sudah diakui JK dan diserahkan ke mitranya yaitu oknum biro berinisal IJ.

Sebelum berita ini di publikasikan, awak media sempat mencoba menghubungi ke dua oknum tersebut melalui telefon langsung, namun tidak diangkat dan konfirmasi dilanjutkan via pesan whatsApp, namun sampai berita ini dipublikasikan belum ada jawaban sama sekali dari kedua oknum tersebut.

Disisi lain, Pimpinan dari oknum IJ berjanji akan mencari solusi dan segera mengklarifikasi kasus ini agar ia bisa mendapatkan jawaban serta apa tindakan dan tanggungjawabnya sebagai pimpinan untuk menyelesaikan skandal  dampak dari program promo bulan Agustus dan September 2023 yang terjadi di lapangan dan sedang bergulir sampai saat ini.**

(Rudy Hartono)