SUBULUSSALAM (Harian.co) — Puluhan Guru di Kota Subulussalam geruduk kantor Badan Pengelolaan Keuangan Daerah tersebut. Kamis (28/12/2023).

Bukan tanpa alasan, puluhan tenaga pendidik itu menggeruduk kantor keuangan daerah tersebut lantaran Hak mereka dikatakan belum dibayar oleh pemerintah kota Subulussalam.

"Kedatangan kami kemari ingin mempertanyakan hak kami yang belum terbayar," kata Erik, salah seorang Guru yang diwawancarai wartawan.

Menurut Erik, beberapa Hak Guru yang belum terbayar yakni Dana Tamsil Guru Non Sertifikasi, Dana Sertifikasi dan Gaji beberapa ASN PPPK Guru selama dua bulan.

Hal senada juga disampaikan oleh Mera, seorang guru lainnya yang juga turut serta hadir di kantor Badan Pengelolaan Keuangan Daerah tersebut.

Mera menyebutkan bahwa sebenarnya sudah ada SP2D atau SPM (Surat Perintah Membayar), tapi belum juga diantar ke Bank Aceh.

"SP2D nya sudah terbit, tapi belum diantar ke Bank Aceh, kami sudah konfirmasi ke Bank Aceh, sesuai janji pihak keuangan, hak kami akan dibayarkan, tapi sampai sekarang belum," kata Mera.

Menindaklanjuti hal tersebut, wartawan kemudian mencoba untuk mengkonfirmasi kepada pihak BPKD Subulussalam namun kepala BPKD Rudi Hartono, S. Si, belum dapat dihubungi.

Pantauan wartawan, di ruangan tunggu Kepala BPKD Subulussalam terlihat kursi dan meja, serta tong sampah berantakan.

Hingga berita ini selesai ditulis, belum diketahui siapa pelaku yang mengakibatkan kursi, meja dan tong sampah berserakan. sejumlah personil Satpol PP juga terlihat berdatangan ke Kantor BPKD Subulussalam.

Pewarta: Satria Tumangger