PEKANBARU (Harian.co) — Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto mengatakan bahwa berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Provinsi Riau tahun 2023 sebesar 13,6 persen.

"Capaian tersebut sudah di atas target yang sebelumnya ditetapkan yakni 14 persen," kata SF Hariyanto di Pekanbaru, Jumat (29/03/2024).

"Provinsi Riau berhasil menurunkan angka stunting pada tahun 2023, dan sekaligus menempatkan Riau pada tiga besar provinsi terendah di Indonesia," tambahnya.

Adapun provinsi dengan angka stunting terendah di Indonesia adalah Bali 7,2 persen, Jambi 13,5 persen, dan Riau 13,6 persen. Bahkan angka stunting Riau jauh dari rata-rata angka stunting nasional yakni 21,5 persen.

Ia mengaku bahwa penurunan stunting tahun 2023 sangat signifikan jika dibandingkan tahun 2022 di angka 17 persen.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pemprov Riau masih akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk mendapatkan kepastian terhadap kondisi stunting di kabupaten/kota, termasuk menginventarisasi daerah-daerah dengan angka stunting yang masih tinggi.

Mantan pejabat Kementerian PU itu menyebutkan bahwa angka stunting di beberapa kabupaten/kota mungkin saja ada kenaikan. Oleh sebab itu, data ini masih akan ditindaklanjuti ke daerah.

"Jadi, mana daerah dengan angka stuntingnya yang masih tinggi akan lebih fokus untuk dilakukan intervensi," ujarnya.

Selain Pemprov Riau mengalami penurunan angka stunting, Pj Gubri juga mengapresiasi Kabupaten Kampar yang penanganan stunting nya sangat baik.

"Kita mengapresiasi capaian penanganan stunting di Kabupaten Kampar yang tentunya sangat memuaskan," pungkasnya.

(*)