BENGKALIS (Harian.co) — Harapan konektivitas antarwilayah terpancar dari masyarakat Riau seiring dengan adanya kabar pembangunan jembatan penghubung Sungai Pakning-Pulau Bengkalis. Pembangunan infrastruktur tersebut diyakini akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Tak heran, warga Bengkalis telah lama menanti dan menginginkan adanya langkah tepat dari pemerintah setempat hingga pemerintah pusat untuk segera mewujudkan aksesibilitas antarpulau Sumatra dan Bengkalis itu. Hal tersebut diungkapkan oleh Warga Desa Pangkalan Batang Barat, Kabupaten Bengkalis, Safarida (55 tahun).

"Kami sangat berharap pembangunan jembatan ini segera dilakukan. Karena tentu akan memudahkan akses transportasi dan membuka peluang baru bagi kami untuk mengembangkan potensi wilayah ini," ujar Safarida saat tim tenaga ahli infrastruktur Riau meninjau titik lokasi pembangunan jembatan, di Bengkalis, Pada Jumat (17/05/2024).

Diungkapkan, pembangunan infrastruktur yang digadang-gadang akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia ini telah membuat warga senang. Oleh karena itu, dengan semangat dan harapan yang menggelora, warga Bengkalis berkomitmen untuk mendukung dalam setiap tahap pembangunan jembatan penghubung Pulau Bengkalis. 

"Kami tentunya sudah lama menginginkan jembatan penghubung, sejak dari saya kecil pembahasan pembangunan sudah ada tapi baru sekarang adanya. Semoga dengan kerja keras dan kolaborasi pihak terkait, impian masyarakat untuk memiliki akses yang lebih baik dapat segera terwujud," ungkapnya.

"Semoga dengan adanya jembatan tersebut bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Terima kasih pemerintah yang telah berupaya membangun jembatan penghubung untuk kemudahan masyarakat," lanjutnya.

Sementara, Kadis PUPR Bengkalis, Ardiansyah menjelaskan, bahwa pihaknya akan berupaya melakukan sosialisasi terkait pembebasan lahan bagi warga dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Kemudian ia berkomitmen akan terus bersinergi dengan Pemprov Riau dan Kementerian terkait, agar proyek ini bisa terwujud.

"Kami sudah siap untuk pembuatan amdal dan pembebasan lahannya. Kita akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah provinsi, Kementerian PUPR, dan Bappenas supaya ini bisa menjadi proyek strategis nasional. Semoga bisa terwujud," jelasnya.

"Ini adalah alternatif pertama yang memungkinkan karena lokasinya jauh dari permukiman penduduk. Semoga pembebasan lahannya tidak terlalu sulit," pungkasnya.

Sebagai informasi, rancangan pembangunan jembatan terhitung dari titik tengah jalan provinsi menuju kabupaten adalah 8,9 kilometer. Sedangkan untuk bentangan jembatannya diperkirakan sepanjang 7,6 Km menghubungkan Desa Bukit Batu dan Desa Pangkalan Barat, Bengkalis, Riau.

(*)