PEKANBARU (Harian.co) — Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengungkap peristiwa mobil Calya yang menabrak warga dan Polisi, serta menyeret 1 unit motor dan viral di media sosial.

Pengendara mobil Calya yang ugal-ugalan itu adalah Rio Rambo (39) buronan kasus pencurian.

Selama ini, Rio Rambo telah dicari Polisi. Pada Jumat (24/05) pukul 19.00 Wib, pelaku ditembak lantaran meresahkan warga dan berusaha melarikan diri seperti koboi jalanan.

"Awalnya anggota kami Aiptu Edy menghadang mobil Calya yang dikendarai pelaku dengan motor. Tapi pelaku justru melaju sehingga menabrak warga dan anggota kami," ujar Kompol Bery Juana.

Bery menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga. Jejak Rio akhirnya terendus oleh petugas di Jalan Ahmad Dahlan, Pekanbaru.

Anggota Satreskrim Polresta Pekanbaru Polisi yang dipimpin Bery melakukan pengejaran pelaku yang mengendarai mobil Calya. Petugas memperingatkan pelaku dengan tembakan ke udara.

Tapi pelaku tetap melaju kencang. Kemudian, salah satu anggota polisi Aiptu Edi meletakkan sepeda motornya ke tengah jalan agar pelaku berhenti di Jalan Ahmad Dahlan.

Pelaku justru menabrak warga dan sepeda motor Aiptu Edi hingga terseret beberapa meter. Bahkan, terlihat percikan api pada sepeda motor yanh terseret ban mobil pelaku.

Bak film aktion, kejar-kejaran antara polisi dan pelaku sudah dimulai dari Jalan Ahmad Dahlan, Ahmad Yani hingga ke Jalan Jenderal Sudirman.

Petugas khawatir dengan kondisi warga karena pelaku membawa mobil ugal-ugalan. Akhirnya, personel terpaksa menembak pelaku ketika melintas di depan RM Koki Sunda, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. 

"Pelaku sudah membahayakan warga dan anggota, jadi terpaksa dilakukan tindakan tegas (ditembak) ke arah mobil," ucap Bery.

Bery menyampaikan, pelaku sudah menjadi target operasi polisi. Saat dikejar, pelaku juga menabrak masyarakat, polisi dan pengendara.

"Dari jalan Ahmad Dahlan pelaku menabrak masyarakat, lalu dilakukan tembakan peringatan, tapi dia tidak berhenti. Kemudian, ditembak ban juga sudah, posisi ban hancur, pelaku tetap melaju," jelas Bery.

Kondisi polisi yang ditabrak mengalami luka. Mobil personel yang sempat mengepung pelaku juga hancur. Bahkan. Posisi pelaku sudah membahayakan anggota dan masyarakat menjadi korban.

"Tidak ada ruang kejahatan bagi pelaku di Pekanbaru ini. Jika tetap nekat, akan kami tindak tegas dan terukur," pungkas perwira menengah jebolan Akpol 2009 itu.

(*)