PELALAWAN (Harian.co) — Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan Selatan menggelar aksi demonstrasi di kantor Bupati Pelalawan, menuntut pengoperasian segera Pasar Modern Sorek yang telah mangkrak selama sembilan tahun.

Gedung megah Pasar Modern Sorek, yang dibangun sejak 2015 dengan dana APBD sebesar Rp 28,3 miliar, hingga kini masih belum dioperasikan. Kondisi ini memicu kemarahan masyarakat, terutama mengingat janji kampanye Bupati Pelalawan untuk mengoperasikan pasar tersebut.

Ahmad Fauzi, Koordinator Umum Aliansi, menyampaikan kritik pedasnya. "Sembilan tahun berlalu, dan apa yang kita lihat? Sebuah monumen pemborosan anggaran dan inkomptensi pemerintah. Bupati berjanji mengoperasikan pasar ini saat kampanye. Sekarang kami bertanya: Di mana realisasi janji itu?," ujarnya dengan nada menantang.

Sementara itu, Meldianto, Koordinator Lapangan, menekankan potensi ekonomi yang terbuang. "Pasar ini bisa menjadi pengungkit ekonomi masyarakat Pelalawan, khususnya Pangkalan Kuras. Tapi apa yang terjadi? Gedung megah ini hanya jadi saksi bisu ketidakmampuan pemerintah daerah," tegasnya.

Aliansi ini menyatakan sikap mosi tidak percaya terhadap Pemerintah Kabupaten Pelalawan dan mengajukan tuntutan sebagai berikut:
  1. Bupati Pelalawan harus segera mengoperasikan Pasar Modern Sorek.
  2. Pemerintah Kabupaten diminta untuk merenovasi bangunan Pasar Modern Sorek yang telah terbengkalai.
  3. Jika dalam waktu 3x24 jam tidak ada tindakan nyata, Aliansi akan melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Negeri dengan dasar ada dugaan korupsi

"Kesabaran kami sudah habis. Jika Bupati tidak mampu mengelola aset daerah, mungkin sudah waktunya untuk diganti dengan pemimpin yang lebih kompeten," tutup Ahmad Fauzi dengan nada mengancam.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Pelalawan belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan tersebut.

(*)