BANDUNG (Harian.co) — Dua pertiga wilayah Indonesia berupa lautan, sehingga tanggung jawab pengamanan laut bukan hal yang ringan. Perlu kerjasama yang baik seluruh unsur yang terkait agar bisa melaksanakan tugas pengamanan perairan Indonesia secara maksimal. Laut merupakan sistem penggerak yang membuat bumi bisa dihuni oleh manusia. Ekosistem laut meliputi unsur biotik atau makhluk hidup serta abiotik mencangkup seluruh kehidupan di laut.

"Dengan adanya biota laut dapat menyerap polutan dengan jumlah yang sangat besar sehingga dapat mengurangi polusi di laut. Selain itu dapat menjadi sumber pangan dan perikanan bagi masyarakat. Ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan di daratan. 50% oksigen yang dihisap organisme di daratan berasal dari fitoplankton di lautan. Habitat pantai (estuari, hutan bakau, dan sebagainya) merupakan kawasan paling produktif di bumi. Ekosistem laut merupakan ekosistem yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia," ujar Pemerhati Kelautan Dede Farhan Aulawi di Banten, Kamis (19/12/2024).

Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan patroli laut di selat Sunda provinsi Banten untuk memeriksa, mengawasi dan mengevaluasi guna mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran laut, termasuk dari limbah industri. Patroli laut pada umumnya juga bisa berperan lain, seperti anti-penyelundupan, anti-pembajakan, patroli perikanan, penegakan hukum imigrasi, atau pencarian dan penyelamatan, keamanan maritim, pengawasan perbatasan, kontra-terorisme, bantuan bencana, dan banyak lagi yang lainnya.

Apalagi jika dikaitkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang merupakan salah satu agenda internasional yang disusun oleh PBB dalam rangka ingin menyejahterakan masyarakat dunia. Tujuan SDGs adalah mengatasi masalah sosial, ekonomi dan lingkungan di negara yang membutuhkan bantuan. Menjaga ekosistem laut merupakan salah satu dari 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Menurutnya, jenis pencemaran laut nomor satu di Indonesia adalah limbah industri. Pada prinsipnya pemerintah  telah melarang pabrik-pabrik untuk membuang limbahnya ke selokan air, sungai, atau laut. Terlebih limbah industri yang mengandung logam berbahaya, seperti arsenik, merkuri, timbal, dan masih banyak lagi. Dimana pencemaran logam berat dipengaruhi oleh kadar dan beberapa sumber zat yang masuk ke dalam perairan, bersifat toksisitas, dan bioakumulasi. Zat berbahaya ini tidak bisa diurai oleh organisme dekomposer yang hidup di laut. 

Pada kesempatan tersebut, iapun menjelaskan dampak buruk dari pembuangan limbah industri ke laut mengakibatkan penyusutan (degradasi) lingkungan dan kehidupan di bawah laut. Dan sudah pasti banyak makhluk hidup laut yang mati. Meskipun ada makhluk laut yang bertahan, tubuhnya sudah tercemar oleh zat beracun tersebut. Oleh karena itu, patroli laut sebagai manifestasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diemban. Bentuknya bisa sebagai operasi pencegahan atau penindakan jika nyata – nyata terjadi pelanggaran hukum di laut. 

"Skema pengawasan laut ada konsep intelijen, penindakan dalam bentuk patroli laut, dan penanganan perkara. Sifat patroli laut ada yang bersifat rutin dan ada yang khusus. Patroli laut yang bersifat khusus ada targetting patrol, kerjasama dengan negara lain, koordinasi dalam kegiatan pertahanan dan kamla, koordinasi dalam kegiatan gakkum, serta perbantuan kegiatan SAR atau pengamanan pejabat negara," tambahnya.

Selanjutnya ia juga menjelaskan terkait dengan potensi ancaman maritim yang dihadapi Indonesia, diantaranya keamanan nasional (kedaulatan negara, keutuhan wilayah, keselamatan bangsa), keamanan ekonomi (fiskal, penyelundupan barang, illegal trading, illegal mining, illegal fishing), keamanan manusia (illegal entry, piracy, human trafficking), keamanan lingkungan laut maritim, dan Trans National Organized Crime (TNOC).

"Selain menjalankan tugas penjagaan laut, patroli laut juga bisa menggunakannya untuk memberikan edukasi kepada penumpang untuk menggunakan jaket keselamatan dan juga menjaga laut agar bersih dan terhindar dari pencemaran limbah industri. Jadi kegunaan kapal patroli bukan hanya saat tindakan ketika ada sesuatu kejadian, tapi juga untuk mencegahnya," pungkasnya.

(*)