JAKARTA (Harian.co) — Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Bakrie terus berkontribusi dalam peningkatan kapasitas masyarakat melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan.  Salah satu inisiatif terbaru adalah Kegiatan "Pelatihan Pendugaan Masa Simpan Produk Pangan" yang ditujukan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat umum.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM dalam menjaga kualitas dan keamanan produk mereka sebelum sampai ke tangan konsumen," ujar Dosen Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Nurul Asiah, M.T di Jakarta, Kamis (20/02/2025).

Hal tersebut ia sampaikan di sela-sela kesibukannya saat memberikan pelatihan Pendugaan Masa Simpan Produk Pangan yang diselenggarakan pada hari Kamis, 20 Februari 2025. Adapun tempat pelaksanaan pelatihan berlangsung di Kampus Plaza Festival Universitas Bakrie, Jakarta Selatan. Para peserta pelatihan yang berjumlah 10 orang ini adalah Pelaku Usaha Pangan Mitra Binaan Universitas Bakrie. Sementara para pemateri yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah Nurul Asiah, M.T dan Dr. Rizki Maryam Astuti yang mana keduanya merupakan Dosen Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan.

"Peserta mendapatkan edukasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi masa simpan produk pangan, metode sederhana untuk mengujinya, serta strategi pengemasan yang dapat memperpanjang umur simpan," tambahnya.

Selanjutnya ia juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut berlangsung dalam bentuk presentasi, diskusi interaktif, dan simulasi praktik uji evaluasi sensori. Tidak hanya teori, peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktik langsung dalam menguji stabilitas produk pangan. Uji stabilitas produk pangan adalah pengujian untuk mengetahui seberapa lama produk makanan dapat bertahan sebelum kualitasnya menurun. Uji ini juga disebut sebagai pengujian umur simpan. Oleh karena itu, uji stabilitas makanan adalah proses pengujian yang dilakukan untuk menguji tingkat keawetan/stabilitas produk makanan sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.

Tujuan uji stabilitas ini untuk memastikan produk tetap aman, menentukan masa simpan produk, menentukan spesifikasi produk jadi, menentukan kualitas produk, menentukan kemampuan produk bertahan dalam spesifikasi yang ditentukan. 

Adapun manfaat dari uji stabilitas adalah untuk menjamin bahwa produk mempertahankan sifat fisiknya, menjamin bahwa produk memenuhi standar keamanan yang berlaku, dan menjamin bahwa produk tetap aman.

"Dengan adanya pelatihan ini, Universitas Bakrie berharap dapat mendorong peningkatan kualitas produk pangan lokal, mengurangi risiko keamanan pangan, serta membantu UMKM dan masyarakat dalam memperluas pasar mereka melalui produk yang lebih terjamin kualitas dan keamanannya," pungkas Nurul mengakhiri keterangan.

(*)